
“You? Diet?”
“Hah, ngapain diet? Lo udah kurus gitu, apanya lagi sih yang mau didietin?”
Pertanyaan macam ini seringkali dilontarkan orang ke saya begitu tau saya sedang diet. Umumnya, pengertian orang tentang diet adalah mengurangi makan agar tubuhnya jadi langsing atau lebih kurus. Sementara, menurut saya, diet adalah mengatur pola makan. Tujuannya bisa macam-macam. Selain menurunkan berat badan, umumnya adalah untuk masalah kesehatan. Ingat, kurus bukan berarti sehat lho! Sebagai catatan singkat saja, dulu saya pagi-siang-malam makannya jerohan, non-stop. Walhasil di usia 27 sudah pernah kena serangan asam urat! Duh.
Lantas, diet macam apa yang saya jalani?
Salah satu yang saya pernah coba adalah program Clean Eating dari Screwpine Kitchen selama 5 hari. Pilihan bahannya cukup bervariasi, begitu juga dengan menunya. Mulai dari daging sapi yang ditumis, pineapple chicken, baked salmon, aneka salad, sampai salah satu favorit saya: zucchini dan mushroom ball dalam saus pesto yang tampil dalam wujud bak pasta pesto dengan meatballs. Apa yang dimaksud dengan clean eating? Semua hidangannya diolah dengan hanya sedikit garam, sedikit minyak (pun kalau ada, bukan deep fried – juga, menggunakan minyak zaitun), dan rendah kalori. Porsinya secara umum termasuk sedang. Rasa makanannya sendiri, patut diacungi jempol. Makanan sehat yang rasanya cenderung normal; bahkan bisa dibilang enak. Oh, setidaknya sih, saya suka semuanya tanpa kecuali.
They say, “You are what you eat.” Dan setelah menjalani clean eating diet, tubuh terasa jadi lebih ringan. Bukan secara angka timbangan berat badan. Tapi memang jadi terasa segar, light, enakan. Padahal di luar makanan dari Screwpine Kitchen, saya tetap menyantap makanan lain. Tentunya saya coba untuk atur agar santapan lain tersebut juga tetap tergolong clean eating. Nah, tubuh yang terasa lebih light ini, ternyata juga jadi lebih kuat. Endurance saya saat workout sehari-hari, terlihat bertambah. Beban angkatan juga ternyata bisa naik.
Biarpun hanya 5 hari, kebiasaan clean eating ini rupanya membuat lidah saya, yang tadinya memang sudah terlatih untuk tidak menyantap MSG, jadi semakin menikmati santapan dengan citarasa “sopan” alias nggak nyegrak; kalau istilah orang Jawa.
Kalau mau mencoba clean eating tanpa jasa healthy catering, bisa dengan mencoba menyiapkan sendiri santapanmu dari rumah. Jadi kamu bisa atur bahan-bahan dan takarannya. Tapi, kalau memang cari yang praktis, cek @ScrewpineKitchen di Instagram. Worth a try, definitely!